KELUARGA BESAR KORAN SAMUDRA MENGUCAPKAN

koransamudra.com

Di ujung Desa Karangjati, berdiri sebuah rumah tua yang telah lama ditinggalkan. Warga sekitar menyebutnya “Rumah Bu Setya”. Dahulu, rumah itu adalah hunian indah milik seorang guru pensiunan, Bu Setya, yang tinggal sendiri sejak suaminya meninggal. Namun sejak kematiannya yang mendadak dan tak wajar sepuluh tahun lalu, rumah itu ditinggalkan dan dibiarkan terbengkalai. Sejak itu pula, berbagai kejadian aneh mulai terjadi.

Menurut cerita warga, setiap malam Jumat Kliwon, terdengar suara tangisan dari dalam rumah, meski rumah itu telah kosong bertahun-tahun. Tak hanya itu, ada pula yang melihat sosok wanita berambut panjang berdiri di jendela lantai dua, menatap kosong ke arah jalan desa.

Suatu malam, sekelompok pemuda yang penasaran mencoba memasuki rumah tersebut. Mereka membawa kamera dan perekam suara. Awalnya, semua berjalan normal. Namun saat melewati ruang tamu, salah satu dari mereka jatuh pingsan. Kamera yang mereka bawa merekam bayangan samar berbentuk manusia berdiri tepat di belakang mereka.

Keesokan paginya, pemuda yang pingsan itu mengaku bermimpi didatangi seorang wanita tua mengenakan kebaya lusuh. Wanita itu berkata dengan lirih, “Jangan ganggu aku di sini. Ini rumahku. Aku belum selesai.” Sejak malam itu, pemuda tersebut jatuh sakit dan tidak pernah lagi menyebut soal rumah itu.

Warga pun semakin yakin bahwa rumah tersebut bukanlah rumah biasa. Beberapa paranormal pernah datang dan menyebut rumah itu menjadi tempat persinggahan makhluk halus karena energi negatif yang tersisa dari kematian Bu Setya. Konon, arwahnya belum tenang karena kematiannya bukan karena sakit, melainkan karena dibunuh oleh orang yang ingin menguasai tanahnya.

Hingga kini, rumah tersebut masih berdiri, penuh semak dan dipenuhi aura dingin yang menyelimuti setiap sudutnya. Tak ada yang berani menempatinya. Anak-anak dilarang bermain di sekitar sana, dan warga hanya lewat dengan cepat jika harus melewati rumah itu malam hari.

Apakah arwah Bu Setya masih menunggu keadilan? Ataukah rumah itu sudah menjadi gerbang antara dua dunia?

Oleh: Tim Redaksi Cerita Mistis